bg-mask-group
Article

Posted Date

Dec 23, 2024

Article

Studi Kelayakan Bisnis: Pengertian, Manfaat, Tujuan, dan Tahapannya

Apa yang Dimaksud dengan Studi Kelayakan Bisnis?

Adalah analisis yang digunakan untuk menilai apakah suatu ide bisnis layak dijalankan dari berbagai aspek seperti finansial, pasar, hukum, teknis, hingga sosial. Studi ini dilakukan untuk meminimalkan risiko kegagalan dan memaksimalkan peluang kesuksesan.

3 Aspek apa saja yang perlu diperhatikan dalam Studi Kelayakan pada Bisnis?

Aspek Utama dalam Studi Kelayakan pada Bisnis:

  1. Aspek Finansial:
    Menilai potensi keuntungan dan biaya operasional bisnis.
  2. Aspek Pasar:
    Menganalisis permintaan, persaingan, dan peluang pasar.
  3. Aspek Hukum:
    Memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan hukum yang berlaku.

Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan pada bisnis memiliki banyak manfaat, di antaranya:

  1. Mengidentifikasi Risiko Bisnis:
    Membantu mengidentifikasi potensi risiko yang dapat memengaruhi keberhasilan bisnis.
  2. Mengukur Kelayakan Ide Bisnis:
    Memberikan gambaran apakah ide bisnis tersebut layak diterapkan atau perlu penyesuaian.
  3. Mendukung Pengambilan Keputusan:
    Memberikan dasar yang kuat untuk mengambil keputusan berdasarkan data dan analisis yang valid.
  4. Meningkatkan Peluang Kesuksesan:
    Dengan analisis yang matang, risiko kegagalan dapat diminimalkan, sehingga peluang keberhasilan meningkat.
  5. Mempermudah Pencarian Investor:
    Studi kelayakan yang terstruktur dan valid dapat menjadi alat untuk menarik minat investor.

Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan pada bisnis dilakukan dengan beberapa tujuan utama, yaitu:

  1. Mengevaluasi Kelayakan:
    Untuk mengetahui apakah bisnis dapat dijalankan secara realistis dan berkelanjutan.
  2. Mengidentifikasi Peluang Pasar:
    Untuk memastikan ada permintaan yang cukup di pasar untuk produk atau layanan yang ditawarkan.
  3. Mengukur Efisiensi Operasional:
    Untuk memastikan sumber daya yang tersedia digunakan secara optimal.
  4. Menganalisis Aspek Legalitas:
    Untuk memastikan bisnis mematuhi semua regulasi dan hukum yang berlaku.
  5. Menyusun Strategi:
    Untuk merancang langkah-langkah operasional yang efektif berdasarkan hasil studi.

Apa saja tahapan studi Kelayakan dalam bisnis?

Ada beberapa tahapan dalam studi kelayakan pada bisnis yang harus dilakukan:

1. Identifikasi Ide Bisnis: Langkah pertama adalah mengidentifikasi ide bisnis dan tujuan yang ingin dicapai.

2. Analisis Pasar dan Pemasaran: Melakukan penelitian tentang pasar potensial, segmentasi pelanggan, dan strategi pemasaran.

3. Analisis Teknis: Mengevaluasi kebutuhan teknis seperti lokasi, peralatan, teknologi, dan proses operasional.

4. Analisis Finansial: Menghitung proyeksi biaya, pendapatan, dan laba untuk menentukan apakah bisnis menguntungkan.

5. Analisis Hukum dan Legalitas: Memastikan bisnis mematuhi semua aturan dan regulasi yang berlaku.

6. Evaluasi Aspek Sosial dan Lingkungan: Menilai dampak sosial dan lingkungan yang mungkin ditimbulkan oleh bisnis.

7. Pengambilan Keputusan: Menyimpulkan apakah bisnis layak dijalankan berdasarkan hasil analisis dari semua aspek.

Contoh Studi Kelayakan 

Berikut adalah contoh studi kelayakan pada bisnis untuk bisnis kafe:

  1. Aspek Pasar:
    • Permintaan terhadap kafe modern di kota meningkat.
    • Persaingan kafe di wilayah cukup tinggi, tetapi ada segmen pasar khusus untuk menu sehat.
  2. Aspek Finansial:
    • Biaya awal Rp500 juta dengan proyeksi pendapatan Rp200 juta per bulan.
    • Break-even point (BEP) diperkirakan tercapai dalam 12 bulan.
  3. Aspek Teknis:
    • Lokasi strategis di pusat kota.
    • Peralatan kafe menggunakan teknologi hemat energi.
  4. Aspek Hukum:
    • Semua izin usaha sudah diajukan, termasuk sertifikat halal untuk produk makanan.
  5. Aspek Sosial:
    • Menciptakan lapangan kerja baru untuk masyarakat sekitar.

Hasil studi menunjukkan bahwa bisnis kafe ini layak untuk dijalankan karena memenuhi semua aspek kelayakan.

7 Langkah Studi Dalam Kelayakan Bisnis

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti:

  1. Identifikasi Ide Bisnis: Memilih ide bisnis yang relevan dan berpotensi sukses.
  2. Penelitian Pasar: Melakukan survei dan analisis untuk memahami kebutuhan pasar.
  3. Analisis Kebutuhan Teknis: Menilai sumber daya, teknologi, dan lokasi yang dibutuhkan.
  4. Perhitungan Keuangan: Membuat proyeksi biaya, pendapatan, dan analisis profitabilitas.
  5. Penilaian Risiko: Mengidentifikasi risiko dan strategi mitigasi.
  6. Evaluasi Aspek Legal: Memastikan semua aspek hukum telah terpenuhi.
  7. Pengambilan Keputusan: Menyusun laporan akhir dan membuat rekomendasi.

Kesimpulan

Studi kelayakan pada bisnis adalah langkah penting yang membantu pengusaha mengevaluasi kelayakan ide bisnis dari berbagai aspek. Dengan memahami membahas Pengertiancontohmanfaattujuan, serta tahapan studi kelayakan pada bisnis secara lengkap, pengusaha dapat meminimalkan risiko kegagalan dan meningkatkan peluang kesuksesan. Gunakan data yang valid dan akurat untuk mendukung analisis, salah satunya dengan menggunakan platform survei seperti tSurvey.id.

Posted Date

Dec 23, 2024

Objek Penelitian: Pengertian, Contoh, dan Perbedaannya dengan Subjek Penelitian

Objek Penelitian: Pengertian, Contoh, dan Perbedaannya dengan Subjek Penelitian

Objek dalam penelitian adalah segala sesuatu yang menjadi fokus atau sasaran dari sebuah penelitian untuk dikaji lebih mendalam. Objek ini dapat berupa individu, kelompok, fenomena, atau peristiwa yang relevan dengan tujuan penelitian. Pemilihan objek yang tepat sangat penting untuk menjamin validitas dan reliabilitas hasil penelitian.

Read More
Article
Jenis-Jenis Penelitian: Strategi Tepat untuk Pengumpulan Data

Jenis-Jenis Penelitian: Strategi Tepat untuk Pengumpulan Data

Jenis-jenis penelitian adalah berbagai pendekatan yang digunakan dalam proses ilmiah untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data. Memahami jenis penelitian sangat penting untuk menentukan metode yang sesuai dengan tujuan penelitian. Artikel ini membahas jenis penelitian, jenis variabel penelitian, memberikan contoh jenis penelitian, serta menjelaskan jenis data penelitian yang sering digunakan.

Read More
Article
Disney+ Hotstar jadi Penyedia Layanan Streaming OTT Paling Diminati di Indonesia

Disney+ Hotstar jadi Penyedia Layanan Streaming OTT Paling Diminati di Indonesia

Apakah kamu masih sering menonton acara di stasiun televisi? Jika jawabanmu jarang atau tidak pernah, mungkin kamu adalah salah satu pengguna layanan streaming OTT berbayar. Layanan Over The Top (OTT) berbayar adalah layanan media streaming yang menayangkan konten di internet yang menerapkan sistem biaya berlangganan kepada penggunanya. Beragam konten video dapat dinikmati dari layanan streaming ini, mulai dari serial TV, film berlisensi hingga program orisinil. Beberapa penyedia layanan streaming OTT yang hadir di Indonesia adalah Netflix, Disney+, Vidio, Mola TV, Apple TV dan banyak lagi. Namun, seperti apa layanan OTT di Indonesia dan bagaimana perilaku pengguna layanan ini? tSurvey telah melakukan sebuah studi kepada 600 responden dengan rata-rata usia dibawah 35 tahun dan SES upper to middle class untuk mencari tau tentang perilaku pengguna layanan streaming OTT di Indonesia.

Read More
Article
Memahami Perubahan Perilaku Konsumen Indonesia di Bulan Ramadan

Memahami Perubahan Perilaku Konsumen Indonesia di Bulan Ramadan

Bulan Ramadan selalu disambut antusias oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Banyak aktivitas dan rutinitas baru yang hanya dilakukan di bulan Ramadan, seperti berpuasa, ngabuburit, buka bersama, mudik, hingga menyiapkan perayaan hari raya Idul Fitri. Hal itu mendorong adanya pergeseran perilaku sehari-hari masyarakat, seperti pada rutinitas kerja, kebiasaan olahraga, pola konsumsi, hingga kebiasaan berbelanja. Adanya perubahan perilaku konsumen ini tentunya harus dipahami oleh para pelaku bisnis agar bisa merencanakan strategi bisnisnya dengan efektif dan efisien. tSurvey.id telah melakukan studi kepada 2.555 responden dengan sebaran rata-rata konsumen di bawah 45 tahun dengan SES upper to lower class tersebar di 27 propinsi dan 137 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, untuk mengetahui bagaimana perilaku konsumen selama bulan Ramadan. Berikut ini adalah ulasannya!

Read More
Article