© 2022 PT Telekomunikasi Indonesia

bg-article

Milenial susah untuk punya rumah sendiri?

Memiliki rumah sendiri nampaknya menjadi pencapaian yang didambakan oleh semua orang, terutama kaum milenial yang kini berada dalam usia produktif. Kepemilikan rumah tinggal di usia yang terbilang muda, seringkali dijadikan sebagai ukuran kesuksesan. Namun faktanya 3 dari 5 milenial belum memiliki properti berupa rumah tinggal.

Lucunya, banyak yang beranggapan mereka yang tinggal di Ibu kota dan sekitarnya akan lebih sukses sehingga dapat lebih mudah memiliki rumah sendiri. Nyatanya kepemilikan tempat tinggal milenial ibu kota 18% lebih rendah dibandingkan kota lainnya di pulau Jawa dan Bali.

article-image

Kemudahan dalam mengakses game ini menciptakan adiksi baru bagi para penggemarnya. Berdasarkan data riset tSurvey, gamers Indonesia bisa menghabiskan waktu hingga 10 jam dalam seminggu untuk bermain game. 15% dari mereka bahkan bermain lebih dari 25 jam per minggu.

KPR menjadi pilihan utama milenial untuk membeli properti rumah

tSurvey melakukan studi yang terhadap 390 responden berumur 26 sampai 40 tahun untuk menilik lagi level kepemilikan property tempat tinggal di generasi Milenial. Hasilnya mengungkapkan bahwa mayoritas responden belum memiliki rumah tinggal. Namun, di kelompok usia lebih matang, yaitu usia 35-40 tahun memiliki persentase kepemilikan rumah yang lebih besar (44%), dibandingkan dengan kelompok usia lainnya, yaitu 31-35 tahun (40%) dan 26-30 tahun (38%).

Semakin tingginya harga properti, bisa jadi salah satu penyebab sulitnya memiliki properti rumah tinggal bagi kaum milenial. Namun, hal ini tidak serta-merta menghalangi keinginan milenial untuk segera memiliki rumah. KPR (Kredit Pemilikan Rumah) menjadi salah satu alternatif yang membantu mempermudah pembelian properti tempat tinggal dalam waktu dekat. Berdasarkan survey, 57% dari milenial yang belum memiliki rumah tinggal telah memiliki rencana pembelian rumah dalam waktu dekat, yaitu dalam kurun waktu 2 tahun kedepan. Mayoritas dari mereka memilih untuk menggunakan KPR syariah (45%), KPR konvensional (35%) dan sebagian kecil memilih melakukan pembelian secara tunai (20%).

Milenial lebih memilih menggunakan tabungan untuk membeli rumah

Hasil survei yang dilakukan oleh tSurvey ini menyatakan bahwa instrumen investasi terbanyak yang dipilih oleh milenial untuk membeli rumah adalah tabungan (78% untuk KPR konvensional dan 89% untuk KPR syariah). Instrumen lainnya yang juga banyak digunakan untuk pembelian rumah adalah logam mulia, deposito, reksadana, saham, crypto dan obligasi.

Menariknya, meskipun keinginan milenial dalam memiliki rumah dalam waktu dekat sangatlah tinggi, mereka belum mempersiapkan investasi yang matang. Berdasarkan data tSurvey, 7 dari 10 milenial baru memulai investasi dalam bentuk rekening tabungan khusus untuk pembelian rumah selama kurang dari dua tahun. Apakah gaya hidup yang terlalu tinggi dan harga kebutuhan sehari-hari yang semakin naik menyebabkan sulitnya milenial berinvestasi untuk pembelian rumah? Atau memang harga properti yang terus meroket menjadi alasan utama sulitnya milenial memiliki rumah sendiri?

Klik disini untuk mengunduh hasil studi lengkapnya tentang kepemilikan properti tempat tinggal di Indonesia bagi generasi Milenial untuk mengetahui lebih dalam tentang rencana pembelian properti, preferensi responden terhadap pembiayaan melalui KPR, serta berbagai data menarik lainnya.

Klik tombol subscribe agar tidak ketinggalan artikel menarik hasil studi dari tSurvey.id yang lainnya. Kunjungi pula tSurvey.id untuk mendapatkan solusi bagi kebutuhan riset Anda.

Get Article Content or Full Study