Menelisik Tren Kidult di Indonesia
Di Indonesia, tren Kidult semakin populer, terutama di kalangan dewasa muda yang masih terhubung dengan elemen-elemen masa kecil. Salah satu tren yang baru-baru ini ramai adalah boneka karakter Labubu, karakter mainan koleksi yang menjadi hype di Indonesia setelah dikenakan oleh Lisa BLACKPINK. Antusiasme terhadap Labubu menunjukkan bagaimana tren Kidult tidak hanya sekedar hobi, tetapi juga menjadi bagian dari tren yang digemari dan menghubungkan individu dengan ikon-ikon budaya pop global.
Artikel ini merangkum hasil survey dari tSurvey.id yang mendalami fenomena Kidult di Indonesia, mengupas bagaimana tren seperti Labubu berdampak pada gaya hidup dewasa muda yang berkeinginan kembali ke kenangan masa kecil di tengah kesibukan hidup dewasa.
Apa itu Tren Kidult di Indonesia?
Tren ini merujuk pada tren di mana orang dewasa menunjukkan ketertarikan terhadap produk, kegiatan, dan konten yang biasanya disukai anak-anak. Hal ini termasuk mainan, video game, film animasi, dan karakter nostalgia. Di Indonesia, Kidult adalah segmen yang tumbuh pesat, terutama di kalangan milenial yang merindukan masa kecil mereka di tengah tantangan kehidupan dewasa.
Bagaimana Metode Pengumpulan Responden untuk Survey Ini?
Survey Kidult di Indonesia yang dilakukan oleh tSurvey.id melibatkan 1,569 responden yang dipilih secara spesifik berdasarkan data besar Telkomsel. Dengan metode ini, tSurvey.id dapat menargetkan responden yang sesuai dengan profil Kidult secara lebih cermat, memastikan data yang relevan. Beberapa keunggulan metode ini meliputi:
- Targeting Berbasis Data: tSurvey.id menggunakan lebih dari 100 atribut data telco, termasuk pola browsing, lokasi, demografi, dan preferensi digital. Ini memungkinkan survey untuk menargetkan individu yang paling mungkin memiliki minat pada budaya Kidult, memberikan hasil yang lebih akurat.
- Akses Luas dan Cepat: Dengan dukungan jaringan Telkomsel, survey ini menjangkau lebih dari 159 juta pengguna di seluruh Indonesia. Hal ini memastikan bahwa responden berasal dari berbagai wilayah, termasuk kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
- Kustomisasi Segmentasi: tSurvey.id menawarkan kemampuan untuk membuat segmen khusus sesuai kebutuhan survey. Misalnya, survey ini difokuskan pada individu usia 25-35 tahun dengan ketertarikan pada konten nostalgia dan hiburan masa kecil.
Metode pengumpulan responden yang efektif ini menunjukkan bagaimana tSurvey.id dapat memfasilitasi survey dengan hasil yang presisi dan relevan, menjadikannya alat yang andal untuk memahami berbagai tren di Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut tentang cara tSurvey.id mengumpulkan dan menganalisis data survey, kunjungi halaman platform tSurvey.id
Bagaimana Tren Kidult Berkembang di Indonesia?
Menurut survey dari tSurvey.id, tren ini cukup berkembang pesat. Banyak dewasa muda yang menunjukkan ketertarikan pada barang-barang koleksi seperti action figures, LEGO, dan merchandise film serta serial klasik. Tren ini didukung oleh kemudahan akses ke barang-barang tersebut melalui e-commerce, serta komunitas-komunitas online yang berkembang pesat di media sosial.
Survey ini juga menemukan bahwa pengaruh media digital, terutama platform seperti Instagram dan TikTok, mendorong kesadaran akan budaya Kidult. Video pendek yang menunjukkan koleksi, ulasan produk, dan tips nostalgia membantu meningkatkan popularitas tren ini di kalangan anak muda.
Apa Saja Hasil Survey tentang Kidult di Indonesia?
Berikut beberapa hasil utama dari survey terkait perilaku dan preferensi Kidult di Indonesia:
- Produk dan Aktivitas Favorit: 75% responden menyatakan bahwa mereka sering membeli mainan koleksi, seperti action figures dan merchandise. Aktivitas yang paling disukai oleh Kidult Indonesia meliputi menonton film animasi (60%), bermain video game (45%), dan mengunjungi acara pop culture seperti Comic-Con (30%).
- Demografi: Sebagian besar Kidult adalah generasi milenial, berusia antara 25 hingga 35 tahun, dengan distribusi yang hampir sama antara pria dan wanita. Survey ini juga menunjukkan bahwa Kidult Indonesia umumnya memiliki latar belakang pendidikan tinggi dan tinggal di perkotaan, terutama Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
- Pengeluaran Bulanan: Kidult Indonesia memiliki anggaran khusus untuk barang-barang nostalgia, dengan rata-rata pengeluaran bulanan Rp500.000 hingga Rp1.000.000 untuk hobi mereka. Pembelian ini meliputi action figures, game, dan merchandise. Sekitar 40% dari responden mengakui bahwa mereka tidak keberatan mengeluarkan lebih banyak uang untuk produk dengan lisensi resmi dan edisi terbatas.
Apa Saja Faktor yang Mempengaruhi Tren Kidult di Indonesia?
Tren ini dipengaruhi oleh beberapa faktor utama:
- Nostalgia: Hampir 80% responden menyatakan bahwa alasan utama mereka sebagai momen untuk nostalgia, karena barang-barang ini mengingatkan mereka pada masa kecil yang bahagia. Kenangan masa kecil yang melekat pada karakter dan cerita dari era 90-an dan 2000-an membuat mereka merasakan ikatan emosional yang kuat.
- Media dan Hiburan: Film, serial, dan media sosial berperan besar dalam menjaga eksistensi tren ini. Survey menunjukkan bahwa 55% responden sering menonton ulang serial animasi favorit mereka dari masa kecil melalui platform streaming. Selain itu, media sosial memfasilitasi komunitas yang berbagi minat serupa, sehingga orang-orang dengan minat yang sama dapat menemukan kolektor lain dan saling mendukung.
- Kondisi Ekonomi: Dengan adanya peningkatan daya beli, dewasa muda kini lebih mampu membeli produk-produk nostalgia. Sekitar 65% dari responden mengatakan bahwa mereka merasa puas saat mengeluarkan uang untuk membeli barang-barang yang memunculkan kenangan masa lalu.
Seberapa Besar Pengaruh Tren Kidult terhadap Gaya Hidup Masyarakat Indonesia?
Tren ini memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap gaya hidup dewasa muda di Indonesia. Banyak responden yang lebih memilih untuk menghabiskan waktu luang mereka dengan menonton ulang kartun favorit atau bermain video game klasik, dibandingkan dengan aktivitas lain yang lebih umum di kalangan orang dewasa.
Hal ini juga berdampak pada industri hiburan dan retail, yang melihat peluang besar dalam memenuhi permintaan pasar. Beberapa merek lokal mulai memproduksi merchandise yang berfokus pada tren ini untuk menarik minat orang-orang dengan segmen tersebut.
Siapa Saja yang Termasuk dalam Segmen Kidult di Indonesia?
Menurut survey, segmen Kidult di Indonesia sebagian besar adalah milenial dengan rata-rata usia antara 25-35 tahun. Mayoritas dari mereka bekerja sebagai profesional di perkotaan dengan daya beli yang cukup kuat. Demografi ini terdiri dari pria dan wanita dengan ketertarikan yang beragam, termasuk barang-barang koleksi, mainan, dan hiburan bertema nostalgia.
Kesimpulan
Fenomena Kidult di Indonesia sedang mengalami pertumbuhan pesat, didorong oleh nostalgia dan pengaruh media. Hasil survey tSurvey.id mengungkapkan bahwa orang-orang yang mengikuti tren tersebut memiliki daya beli yang kuat dan minat yang tinggi pada produk-produk yang mengingatkan mereka pada masa kecil. Fenomena ini memberikan peluang bagi bisnis untuk menciptakan produk dan pengalaman yang relevan.