Memahami Perubahan Perilaku Konsumen Indonesia di Bulan Ramadan

Bulan Ramadan selalu disambut antusias oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Banyak aktivitas dan rutinitas baru yang hanya dilakukan di bulan Ramadan, seperti berpuasa, ngabuburit, buka bersama, mudik, hingga menyiapkan perayaan hari raya Idul Fitri. Hal itu mendorong adanya pergeseran perilaku sehari-hari masyarakat, seperti pada rutinitas kerja, kebiasaan olahraga, pola konsumsi, hingga kebiasaan berbelanja. Adanya perubahan perilaku konsumen ini tentunya harus dipahami oleh para pelaku bisnis agar bisa merencanakan strategi bisnisnya dengan efektif dan efisien.

tSurvey.id telah melakukan studi kepada 2.555 responden dengan sebaran rata-rata konsumen di bawah 45 tahun dengan SES upper to lower class tersebar di 27 propinsi dan 137 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, untuk mengetahui bagaimana perilaku konsumen selama bulan Ramadan. Berikut ini adalah ulasannya!

Apakah kondisi ekonomi saat ini mempengaruhi dalam persiapan menyambut bulan Ramadan 2023?

Kondisi post-pandemic dan juga isu ekonomi global yang terlihat tidak baik ternyata mempengaruhi cara sebagian responden dalam mempersiapkan bulan Ramadan 2023. Mereka melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi hal-hal buruk terjadi, seperti melonjaknya harga kebutuhan sehari-hari.

tSurvey.id mengidentifikasi jawaban para responden dan menemukan berbagai persiapan mereka lakukan dalam mempersiapkan diri pada bulan Ramadan dalam kondisi perekonomian yang kurang baik dengan cara: 20% responden menyiapkan tabungan lebih awal, 20% responden menyiapkan dana lebih untuk menyambut Ramadan, 10% beralih menjadi wirausaha karena terdampak PHK, dan 10% responden menyatakan harus bekerja lebih keras sebagai pekerja paruh waktu.

Bagaimana cara menyiapkan hidangan saat berbuka dan sahur?

Kewajiban berpuasa membuat para responden harus menyiapkan hidangan untuk berbuka dan sahur. Sebanyak 60% responden memilih untuk memasak dan membuat makanan sendiri saat buka dan sahur sebagai opsi utama mereka. Namun, ada perbedaan preferensi untuk alternatif pilihan hidangan sahur dan berbuka. Untuk hidangan sahur, responden lebih menyukai memasak frozen food sebagai alternatif, sedangkan untuk berbuka, mereka lebih memilih membeli makanan siap saji.

Berapakah anggaran ekstra yang dibutuhkan untuk menyiapkan kebutuhan rumah tangga di bulan Ramadan?

Menyambut bulan Ramadan, sebagian besar responden menyiapkan anggaran ekstra untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan berbelanja. Anggaran antara Rp500.000 - Rp1.000.000 adalah anggaran yang paling banyak disiapkan oleh responden (35%). Sementara itu, 17% dari mereka menyiapan anggaran kurang dari Rp500.000, 29% menyiapkan anggaran antara Rp1.000.000 - Rp2.500.000, dan 19% sisanya menyiapkan anggaran hingga lebih dari Rp2.500.000.

Kategori barang apa yang kebutuhannya meningkat selama bulan Ramadan?

Saat bulan Ramadan, kebutuhan konsumen meningkat dibandingkan biasanya, terutama kategori makanan dan minuman. Sebanyak 77% responden menyatakan bahwa kategori makanan dan minuman adalah kebutuhan yang mengalami peningkatan tertinggi di bulan Ramadan. Kategori fashion berada di peringkat kedua dengan 58%, diikuti oleh elektronik dan beauty & health (11%), peralatan rumah tangga (8%), furnitur dan dekorasi (6%), mainan & hobi (4%), otomotif (3%), buku & kantor (2%), dan kategori lainnya (15%).

Media apa yang paling mempengaruhi dalam melakukan pembelian?

Banyaknya diskon dan promo spesial Ramadan di berbagai media ikut mempengaruhi kebiasaan belanja responden di bulan suci ini. Melihat penawaran atau diskon menarik di mall dan pusat perbelanjaan adalah media yang paling mempengaruhi responden (32%). Adapun media lain yang mempengaruhi konsumen melakukan pembelian adalah iklan di website (18%), konten di IG & FB (14%), konten di TikTok (12%), konten di YouTube (7), iklan TV (6%), SMS (1%), dan iklan di Billboard (1%).

Namun, jika dilihat dari kategori umur, ada perbedaan opini tentang media yang paling mempengaruhi kebiasaan belanja responden. Gen X dan Millenial lebih terpengaruh oleh iklan TV dibandingkan Gen Z. Sementara itu, media yang paling mempengaruhi Gen Z adalah konten di TikTok.  

Berdasarkan studi ini dapat kita simpulkan, bahwa terjadi berbagai penyesuaian pola aktivitas konsumen pada bulan Ramadan. Adanya perubahan perilaku konsumen pada rutinitas sehari-hari, seperti meningkatnya kebutuhan dan kebiasaan belanja ini harus diperhatikan agar campaign Ramadan yang kamu lakukan berjalan efektif.

Untuk mendapatkan insight yang lebih mendalam tentang studi ini, kamu juga bisa mengunduh laporan lengkapnya dengan klik link berikut ini tsel.id/ramadaninsight

Ikuti juga media sosial kami melalui Instagram @tsurvey.id dan LinkedIn tSurvey.id by Telkomsel untuk mendapatkan berbagai update tentang kemudahan layanan survei digital untuk kebutuhan riset pasar dari kami. Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan berbagai insight pasar terbaru dari kami dengan subscribe research portal tSurvey.id ini. Semoga insight ini bermanfaat, ya!