Kerangka Konsep Penelitian: Pengertian, Fungsi, dan Cara Membuatnya
Dalam sebuah penelitian, kerangka konsep penelitian memainkan peran penting dalam memberikan landasan teoritis dan operasional bagi peneliti. Kerangka konsep membantu menentukan hubungan antara variabel yang diteliti serta memberikan arah yang jelas dalam penelitian. Artikel ini akan membahas pengertian, fungsi, serta langkah-langkah membuatnya.
Apa Itu Kerangka Konsep pada Penelitian?
Kerangka konsep adalah representasi visual atau deskriptif yang menggambarkan hubungan antara variabel-variabel yang akan diteliti dalam suatu studi. Kerangka ini dibangun berdasarkan teori yang relevan dan hasil penelitian sebelumnya yang mendukung hipotesis yang akan diuji.
Menurut Sugiyono (2018): Kerangka konsep penelitian adalah model yang menggambarkan hubungan antara variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol dalam sebuah penelitian.
Menurut Creswell (2014): Kerangka konsep bertindak sebagai panduan yang membantu peneliti dalam menentukan arah penelitian, metode yang digunakan, serta cara menganalisis data yang diperoleh.
Fungsi Kerangka Konsep dalam Penelitian
Kerangka konsep memiliki beberapa fungsi utama, di antaranya:
- Membantu Merumuskan Hipotesis: Dengan adanya kerangka konsep, peneliti dapat dengan mudah memahami hubungan antara variabel dan merumuskan hipotesis penelitian.
- Menentukan Desain Penelitian: Kerangka konsep membantu dalam pemilihan metode penelitian yang tepat, baik kualitatif maupun kuantitatif.
- Menyusun Instrumen Penelitian: Penyusunan kuesioner atau pedoman wawancara dapat disusun berdasarkan hubungan antarvariabel dalam kerangka konsep.
- Mempermudah Analisis Data: Dengan struktur yang jelas, peneliti dapat menginterpretasikan hasil penelitian lebih sistematis.
Langkah Membuat Kerangka Konsep Penelitian
Berikut langkah-langkah dalam menyusun kerangka konsep pada penelitian:
1. Identifikasi Masalah Penelitian
Langkah pertama adalah menentukan permasalahan yang akan diteliti. Masalah ini harus bersifat spesifik dan relevan dengan bidang studi yang dipilih.
Contoh: "Bagaimana pengaruh media sosial terhadap keputusan pembelian konsumen?"
2. Tinjauan Literatur
Melakukan studi literatur untuk memahami teori yang mendukung penelitian serta mengetahui hasil penelitian terdahulu yang terkait.
Contoh: Teori perilaku konsumen dan model AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) dapat digunakan untuk memahami pengaruh media sosial terhadap keputusan pembelian.
3. Menentukan Variabel Penelitian
Menentukan variabel yang akan diteliti, baik variabel independen (bebas), variabel dependen (terikat), maupun variabel moderator atau kontrol.
Contoh:
- Variabel independen: Intensitas penggunaan media sosial
- Variabel dependen: Keputusan pembelian
- Variabel moderator: Kepercayaan terhadap merek
4. Menyusun Hubungan Antar Variabel
Menjelaskan hubungan antara variabel yang telah ditentukan. Hubungan ini bisa berbentuk pengaruh langsung atau tidak langsung.
5. Membuat Diagram Kerangka Konsep
Menggambarkan hubungan antarvariabel dalam bentuk diagram atau model visual yang mempermudah pemahaman penelitian.
Kesimpulan
Kerangka konsep pada penelitian adalah elemen penting dalam penelitian yang membantu merancang hubungan antarvariabel secara sistematis. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan, peneliti dapat menyusun kerangka konsep yang kuat dan mendukung penelitian yang lebih terarah. Selain itu, pemanfaatan teknologi seperti tsurvey.id dapat membantu dalam pengumpulan data dan analisis yang lebih akurat, sehingga mendukung hasil penelitian yang lebih valid dan dapat diandalkan.