Brand Ambassador Korea vs Lokal, manakah yang lebih berpengaruh?
Berbagai hal bernuansa Korea Selatan kini semakin mudah ditemukan. Mulai dari Korean Pop, Korean drama hingga Korean food semakin dikenal dan dicintai oleh warga lokal Indonesia. Tersebarnya budaya Korea Selatan atau yang disebut Korean Wave ini membuat artis asal Korea Selatan juga semakin mendapat perhatian dari masyarakat Indonesia. Berbagai nama penyanyi, aktor atau aktris asal negeri ginseng semakin dikenal sampai memiliki fanbase-nya sendiri di Indonesia. Hal ini membuat berbagai merek internasional hingga lokal berlomba-lomba menjadikan nama-nama besar asal Korea Selatan sebagai brand ambassador untuk mempromosikan merek mereka.
Seringkali kita menemukan billboard atau videotron yang menampilkan selebriti Korea tersebar di berbagai sudut kota. Mulai dari produk makeup, skincare hingga produk/layanan seperti asuransi, bank digital, ride hailing, edutech dan lainnya menggunakan figur mereka untuk mempromosikan produk yang ingin dijual. Namun, apakah tren brand ambassador dari Korea Selatan ini mampu meningkatkan brand awareness hingga menaikan penjualan produk? tSurvey melakukan sebuah studi untuk mengetahui pengaruh penggunaan brand ambassador asal Korea Selatan terhadap merek lokal di Indonesia.
Bagaimana tingkat kegemaran masyarakat Indonesia terhadap selebriti Korea Selatan dibandingkan dengan selebriti lokal?
tSurvey mencari tahu apakah masyarakat Indonesia yang menyukai konten berbau Kpop pasti juga mengidolakan selebriti Korea Selatan atau tidak. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh tSurvey, sebanyak 76% orang Indonesia yang menyukai konten berbau Korea, juga mengidolakan selebriti Korea, sedangkan 29% lainnya hanya menyukai konten berbau Korea namun tidak mengidolakan selebriti Korea. Jika dibandingkan dengan fanship selebriti lokal, 71% penggemar konten lokal juga mengidolakan selebriti lokal, dan 29% tidak memiliki idola selebriti lokal sama sekali. Dari data ini, dapat diketahui bahwa para penggemar konten Korea yang juga menggemari selebriti Korea lebih besar dibandingkan penggemar konten lokal yang menggemari selebriti lokal.
Melalui channel apakah para penggemar idola Korea Selatan mengikuti perkembangan idolanya?
Dari hasil analisa tSurvey terhadap responden yang memiliki ketertarikan terhadap konten Korea, sebanyak 82% menggunakan streaming channel, 14% mengikuti melalui media sosial dan 4% menggunakan TV kabel. Untuk jenis konten yang diikuti para penggemar ini, konten video masih menjadi yang paling banyak dilihat oleh mereka, yaitu sebanyak 59%. Sedangkan konten lainnya memiliki persentase yang lebih sedikit, seperti melalui kampanye media sosial 11%, poster/ flyer 9%, penempatan produk (brand merchandise di suatu konten) 9%, kolaborasi dengan brand 8% dan konten out-of home (billboard, spanduk, iklan berjalan) 3%.
Seberapa besar pengaruh penggunaan brand ambassador selebriti Korea Selatan vs selebriti lokal terhadap pembelian produk?
Hasil studi mengatakan bahwa fans idola Korea Selatan memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli produk yang dipromosikan idolanya dibandingkan dengan fans idola lokal. Sebanyak 13% fans idola Korea Selatan selalu membeli produk yang dipromosikan idolanya, 9% sering membeli, 45% pernah sesekali membeli dan 33% belum pernah membeli. Mereka yang belum pernah membeli produk yang dipromosikan idolanya mengatakan bahwa mereka hanya menggemari karyanya saja sehingga merasa tidak perlu membeli produknya atau karena merasa barang tersebut belum dibutuhkan.
Jika dibandingkan dengan fans idola lokal, hanya 4% yang selalu membeli produk yang dipromosikan idolanya, 2% sering membeli, 37% pernah sesekali membeli dan 58% belum pernah membeli sama sekali. Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa penggemar idola Korea di Indonesia memiliki tendensi yang lebih besar untuk membeli produk yang dipromosikan idolanya.
Apakah fans idola Korea rela mengeluarkan jumlah uang yang tidak sedikit untuk membeli produk yang dipromosikan?
Penggemar idola Korea yang terkenal hard-core ini ternyata rela untuk mengatur keuangan pribadi demi membeli produk yang dipromosikan idola Korea-nya. Dari responden yang didapatkan oleh tSurvey, sebanyak 57% menyatakan bahwa mereka rela menabung terlebih dahulu, 10% rela menggunakan alokasi budget lain, 6% menggunakan paylater, 1% meminjam keluarga dan hanya 26% yang urung membeli.
Melalui studi ini, dapat dikatakan bahwa penggunaan brand ambassador Korea dalam mempromosikan merek lokal masih berhasil dalam membuat produknya diminati bahkan dibeli oleh fans. Jika kamu termasuk penggemar berat idola Korea, apakah kamu akan membeli produk yang dipromosikan idolamu?
Ingin mendapatkan insight lebih lengkap? Silahkan klik http://tsel.me/ReportBAKorea untuk mendapatkan laporan lengkap dari Pengaruh Penggunaan Korean Brand Ambassador oleh Merek Lokal.